Winda Sepupu Terbaiku
Bokepjanda - Kisah ini terjadi sekitar awal April, dimana saat itu aku sedang sendiri di rumah, sedang nonton TV tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara bel Rumah berbunyi. “Ting.. Tongg..” suara bel berbunyi itu membuat aku terkejut. Kemudian aku membuka kan pintu rumah, aku melihat seorang gadis berdiri menggunakan baju kaos berwarna putih dan rok mini berwarna hijau sampai ke lutut, wajahnya cantik dan sedap dipandang mata payudarah nya yang sintal membuat aku tergoda, ingin rasa nya aku lumat. Aku bertanya, “Cari siapa ya mba..?” Dia balas dengan bertanya, “Benarkah ini rumah Bapak Andre?? Aku terkejut, karena nama yang dia sebutkan adalah nama ayahku. Kemudian aku bertanya lagi. “mba ini siapa ya?” Dia hanya tersenyum. Senyumannya manis sekali, lalu aku jawab, “Benar, ini rumah paman andre,” sambungku lagi. Dan sekali lagi dia tersenyum, manis sekali, membuat hatiku dag dig dug. Aku bertanya lagi, “mba ini siapa sih..?” Sambil terseyum dia memperkenalkan dirinya, “Namaku winda,” kata-katanya terhenti, “Aku datang kemari disuruh mama untuk menyampaikan sesuatu untuk paman Andre.” “Oh iyah..” aku sampai lupa mempersilakan dia masuk ke rumah. Lalu kusuruh dia masuk. “Silakan masuk,” kataku. Aku persilakan dia masuk, “Kan ngga enak bicara di depan pintu, apa lagi tamu.” Setelah berbicara sebenter di depan pintu, dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelah kupersilakan duduk, aku mulai bertanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana hubungannya dengan papaku. “Kalau boleh tau, adik ini siapa yah..?” “Hihihi..” dia tertawa, aku jadi heran, tetapi dia malah tertawa. “Kalau ngga salah, pasti abang ini mas.. veri yah?” sambungnya. Aku terkejut, dari mana dia tahu namaku, lalu aku bertanya, “Kog mba tau nama saya?” Lalu dia tertawa lagi, “Hihihi… ..tau dong.” “Masa mas lupa sama aku?” lanjutnya. “Aku winda, mas. Aku anaknya tante Jeni,” celotehnya menjelaskan. Aku terkejut, “..ah.. jadi kamu anaknya tante Maria?” tambahku. Aku jadi termangu. Aku baru ingat kalau tante Jeni punya anak, namanya Winda. Waktu itu aku masih SMP kelas 3 dan Winda kelas 1 SMP. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu aku pergi ke Australia sekitar 2 tahun. Sekembalinya dari Australia aku tidak pernah ke rumahnya karena sibuk sekolah. Sudah kira-kira 3 tahun kami tidak berjumpa, sampai aku mahasiswa tingkat 2, aku tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi. Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri, “Bagaimana kabar mamamu?” tanyaku. “Baik…” jawabnya. Kemudian dia mengulangi maksud dan tujuannya. Katanya, Ayahku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal. Lalu aku balik bertanya dengan penasaran, “Kira-kira yang akan dibicarakan apa sih..?” Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda. Sambil tersenyum, aku memperhatikan dirinya penasaran. Tiba-tiba dia bicara, “Ternyata Mas ganteng deh, ternyata mama ngga salah bilang.” Aku jadi salah tingkah dan wajahku memerah karena dipuji. Winda ini ada-ada saja pikirku. Kemudian aku sambut kata-katanya, “Ternyata tante Jeni punya anak cantik juga.” dia hanya tersenyum saja. “Paman Andre kemana bang?” dia bertanya membuka keheningan. “Belum pulang kerja.” jawabku. “Hmmm…” gumamnya. “Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya bang!” memastikan. “Iya… oke.” jawabku pasti. “Jangan lupa yah..!” lebih memastikan. “Iya..” aku tegaskan lagi. “Oke deh.. kalau gitu Winda pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama.” jelasnya. “Pamit yah bang!” tambahnya. “Oke deh,” mengiyakan. “Hati-hati yah!” sambungku seperti cowok-cowok lain pada cewek umumnya. Bokep Janda Dia hanya tersenyum menjawabnya, “Iya Mas…” Nah, detik itu jugalah momen itu terjadi. Tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menarik tanganku dan mencium pipiku. Bercampur rasa bingung dan asyik di hatiku. “Waduh… buat apa itu tadi?” tanyaku bodoh. Dia hanya tersenyum. “Mas ganteng deh,” jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya. Nah, itu dia, karena menurutku aji mumpung perlu diterapkan, aku menangkap tangannya dan balik mencium pipinya. Dia menjadi kaget dan aku hanya tersenyum saja, memasang wajah innocent yang jauh dari sempurna. Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Aku memberanikan diri lagi untuk mencium bibirnya mengusik kediamannya karena kaget pada ciuman pertamaku tadi. “Mumpung rumah sepi… kesempatan nih..” pikirku dalam hati. Aku memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba tonjolan yang ada di dadanya yang terbungkus bra dari luar. Dia mendesah, “..ahh..hem..” Tonjolannya agak lumayan kalau tidak salah taksir, kira-kira 34b besarnya. Karena sudah sangat bernafsu, dan ego kelelakianku meningkat, hasrat itu pun timbul. Aku belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke lehernya. Kub

Bokepjanda - Kisah ini terjadi sekitar awal April, dimana saat itu aku sedang sendiri di rumah, sedang nonton TV tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara bel Rumah berbunyi.

What's Your Reaction?






